Bulugul Maram hadits no 1015 Nikah

Nama                          : Aldi Apriansyah

NIM                            : 1415201064

Jurusan                        : AAS B Semester 3

Tugas Mata Kuliah      : Hadits Ahkam

Hadits ke 1015

 وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ جَارِيَةً بِكْرًا أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ

النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا وَهِيَ كَارِهَةٌ فَخَيَّرَهَا

Artinya : “ Daripada Ibn ‘Abbas (r.a) bahawa ada seorang gadis datang menghadap Rasulullah (s.a.w). Dia menceritakan bahawa ayahnya telah mengahwinkan dirinya dengan seorang lelaki yang tidak dicintainya. Mendengar itu, Rasulullah (s.a.w) menyuruhnya untuk memilih (sama ada meminta batal perkahwinan itu atau sebaliknya). (HR. Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibn Majah)

A.      Makna Hadits

Hadith ini menceritakan bahawa seorang gadis tidak boleh berkahwin kecuali setelah diminta persetujuannya. Jika gadis itu dipaksa untuk berkahwin, maka dia mempunyai hak pilih.

B.       Kata-kata Penting

أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا وَهِيَ كَارِهَةٌ

C.      Kajian Sanad

1.    Abdullah bin 'Abbas bin 'Abdul Muthallib bin Hasyim → "Ikrimah, maula Ibnu
'Abbas" → Ayyub bin Abi Tamimah Kaysan → Jarir bin Hazim bin Zaid → Al Husain bin Muhammad bin Bahram → Utsman bin Muhammad bin Ibrahim bin 'Utsman.

2.    "Ikrimah, maula Ibnu 'Abbas" → Ayyub bin Abi Tamimah Kaysan → Hammad bin Zaid bin Dirham → Muhammad bin 'Ubaid bin Hisab

D.      Pembahasan Fiqh

·      Pendapat Ulama

Seorang ayah tidak boleh mengahwinkan anak gadisnya kecuali setelah meminta persetujuannya terlebih dahulu dan demikian pula dengan wali yang selain ayah. Pendapat yang mengatakan seorang ayah tidak boleh memaksa anak gadisnya untuk berkahwin adalah mazhab Hanafi. Menurut Imam al-Syafi’i, Ishaq dan Imam Ahmad, seoarang ayah berhak memaksa anaknya gadisnya untuk berkahwin dan ini selari dengan sabda Rasulullah (s.a.w): Janda lebih berhak ke atas dirinya.” Mafhum mukhalafah daripada hadith ini adalah seorang gadis tidak berhak ke atas dirinya sendiri dalam hal menentukan pasangan hidup dan wali lebih berhak dalam menentukan pasangan hidupnya. Mereka menyanggah hadith Ibn Abbas sebagai mursal atau ada kemungkinan itu disebabkan ayahnya mengahwinkan anak gadisnya dengan lelaki yang tidak sekufu’ atau ada kemungkinan lain bahawa kes ini bersifat khusus. Mereka turut menyanggah hadith yang diriwayatkan Muslim: “Ayah seorang gadis harus meminta keredhaannya (anak gadisnya kerana tambah perkataan “ayah” di dalam hadith ini tidak benar. Pendapat ini diceritakan oleh al-Baihaqi.

·      Pendapat Pribadi

Menurut pendapat saya seharusnya ayah apabila hendak menikahkan anaknya dengan seizing anaknya karena yang akan membina rumah tangga adalah anaknya bukan orang tuanya.

E.       Hadits Pendukung untuk Hadits 1015

1.        Hadits Bukhari No. 6432

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ قَزَعَةَ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمُجَمِّعٍ ابْنَيْ يَزِيدَ بْنِ جَارِيَةَ الْأَنْصَارِيِّ عَنْ خَنْسَاءَ بِنْتِ خِذَامٍ الْأَنْصَارِيَّةِ أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا وَهِيَ ثَيِّبٌ فَكَرِهَتْ ذَلِكَ فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ نِكَاحَهَا

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Qaza'ah telah menceritakan kepada kami Malik dari 'Abdurrahman bin Al Qasim dari ayahnya dari 'Abdurrahman dan Mujamma', dua anak Yazid bin Jariyah Al Anshari, dari Khansa' binti Khidzam Al Anshariyah; bahwa ayahnya mengawinkannya -ketika itu ia janda-dengan lak-laki yang tidak disukainya, kemudian dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau membatalkan pernikahannya.

2.        Hadits Ahmad No. 2340

حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ ابْنَةَ خِذَامٍ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ أَنَّ أَبَاهَا زَوَّجَهَا وَهِيَ كَارِهَةٌ فَخَيَّرَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Husain telah menceritakan kepada kami Jarir dari Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu Abbas; bahwasannya anak perempuan Khidzam menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan menceritakan bahwa ayahnya telah menikahkan dirinya, padahal ia tidak menyukainya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberinya hak untuk memilih.